Bumi: Milik Kita Bersama

Pemberian sambutan oleh Sekretaris Bangvasi

Rabu, 22 April 2015, Lembaga Kemahasiswaan, kelompok Pecinta Alam se-Unnes, dan Bangvasi (Badan Pengembangan Konservasi) memperingati Hari Bumi dimulai dari Jembatan Besi Sampangan sampai kampus Unnes.

Jutaan manusia di belahan dunia memperingati Hari Bumi atau Earth Day setiap tanggal 22 April. Peringatan ini dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Badan Pengembangan Konservasi (Bangvasi) Unnes memperingati Hari Bumi dengan melakukan aksi nyata peduli lingkungan bersama LK se-Unnes dan kelompok pecinta alam. Green Community sebagai kelompok studi kealamaan yang berbasis konservasi dan lingkungan turut ambil peran dalam kegiatan ini. 

Pencabutan paku dari pohon

 

Srikandi Green Community melakukan aksi pencabutan paku

Perwakilan anggota Green Community, yaitu Desi Ayu Prabawati, Naily Irfana, Mentari Setyawati, Eka Novitasari, Fathurrahman Sidiq, Narinda Intany, dan Erna Muktisari melakukan aksi peduli lingkungan berupa pencabutan paku di pohon, pengambilan sampah anorganik yang berserakan di jalan, pengambilan banner yang sudah usang, penggantian paku yang terpasang di banner dengan tali rafia, pengambilan sisa tali kawat maupun tali rafia yang tertinggal di pohon dan stand banner, dan pembagian quotes serta stiker bertemakan lingkungan. 

Naily Irfana, salah satu anggota Green Community, mengatakan bahwa dia senang melakukan kegiatan ini. Harapannya dengan kegiatan ini, timbul kesadaran pada diri masyarakat supaya lebih peduli terhadap lingkungan.

“Selamat Hari Bumi” untuk bumi yang telah memberikan sumber daya alam yang melimpah demi kelangsungan hidup manusia. akat supaya lebih peduli terhadap lingkungan.

“Selamat Hari Bumi” untuk bumi yang senantiasa menjadi pijakan manusia melakukan aktivitas.

akat supaya lebih peduli terhadap lingkungan.

Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang kita, tetapi kita meminjamnya dari anak cucu kita. Maka, kembalikanlah dengan utuh karena bumi milik kita bersama. ngkungan.