LESTARI ALAM KAMI, DIMULAI DARI PENANGKARAN KAMI

Keseimbangan suatu ekosistem tidak luput dari adanya interaksi antara satwa dan juga puspa yang berlangsung secara seimbang dan juga harmonis. Hilangnya satu jenis satwa ataupun satu jenis puspa pasti akan mempengaruhi tingkat keseimbangannya kan? Terlebih lagi apabila spesies tersebut merupakan spesies yang langka dan dilindungi. Betapa istimewanya suatu ekosistem yang memiliki spesies tersebut di dalamnya. Tapi apa yang bisa diperbuat oleh satwa dan juga puspa tersebut untuk melindungi hal tersebut?  Mereka hanya bisa berinteraksi seperti biasanya sesuai hukum alam. Lalu siapa yang akan melindungi spesies- spesies itu? Siapa lagi, tentulah manusia.
Kupu-kupu Troides helena
Foto oleh : Afrinda Mukaromah
Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa terlebih lagi ibukotanya, Semarang. Masih banyak hutan alami yang belum tersentuh tangan-tangan nakal manusia. Spesies yang langka dan dilindungi juga terdapat di dalamnya, salah satunya yang kurang menjadi perhatian manusia adalah Troides helena. Pasti kebanyakan dari masyarakat Indonesia belum tahu akan spesies apa si hewan cantik tersebut, bahkan malah belum pernah melihatnya. Troides helena merupakan spesies kupu-kupu langka yang bisa kita temui di beberapa tempat di Semarang, salah satunya di area kampus Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kami, Green Community sebagai suatu kelompok studi konservasi di jurusan Biologi merasa diberikan amanah besar oleh alam untuk melindungi kupu-kupu tersebut. Niat baik tersebut didukung oleh pihak kampus sehingga memberikan fasilitas penangkaran kupu-kupu yang dapat kami gunakan untuk menangkarkan beberapa spesies kupu yang ada di wilayah kampus khususnya spesies Troides helena. Spesies ini dilindungi oleh pakta perjanjian internasional perlindungan satwa dan tumbuhan liar terhadap perdagangan internasional yang disebut CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) dan termasuk dalam kategori Apendiks II atau satwa tersebut akan terancam kepunahan apabila perdagangan terus berlanjut tanpa ada pengaturan. Terdapat sekitar 32.500 spesies yang masuk dalam kategori ini dan UNNES ditinggali oleh salah satu spesies tersebut yaitu Troides helena. Sungguh hal yang membahagiakan bagi agent of change yang peduli lingkungan.


Ilmu menangkarkan kami dapat dari beberapa studi banding dan juga mencari bebrapa literatur yang mumpuni. Ternyata untuk mendatangkan suatu spesies kupu-kupu, terlebih dahulu kita harus mengetahui yang namanya makanan inang atau hostplant dari spesies tersebut, dan setiap spesies memiliki tanaman inang yang khusus alias tidak sama, namun beberapa ada yang sama. Spesialnya lagi dari Troides helena ini adalah tanaman inangnya sulit untuk ditemui dan dikembangbiakan, hal tersebut tidak seimbang dengan minat masyarakat luar yang sangat tinggi karena mengetahui pesona kupu ini sehingga laku diperjualbelikan, itulah yang menjadi salah satu sebab dari menurunnya populasi Troides helena.
Upaya konservasi makin kita tingkatkan setelah adanya penelitian di hutan-hutan alami sekitar UNNES yang membuktikan bahwa masih terdapat cukup banyak spesies dilindungi ini. Untuk membuat spesies ini tetap ada, yang kami lakukan adaah memperbanyak atau meningkatkan keberadaan tanaman inangnya yaitu sirih hutan. Satu tanaman yang kami punya dikembangbiakan dengan menyemaikan bijinya lalu setelah tumbuh, bibit kami tanam dan dibesarkan di dalam pot besar.Kupu-kupu yang hidup alami akan menghampiri tanaman inangnya dan meletakkan telurnya pada tanaman tersebut, setelah itu kami tunggu hingga menetas menjadi ulat dan nantinya ulat tersebut akan kita ambil lalu dimasukkan dalam wadah berlubang agar lebih aman dari gangguan predator. Setiap harinya wadah dibersihkan menggunakan alkohol 70% agar bersih dan steril dari gangguan parasit yang dapat membuat ulat mati. Setelah dibersihkan, pakan ulat pakan ulat akan diberikan dan diganti sebanyak dua kali sehari agar ulat tetap memakan daun yang segar. Setelah melewati 5 kali proses pergantian kulit (molting) ulat akan mengalami fase puasa atau menjadi kepompong yang mana dalam bentuk tersebut hormon dalam ulat akan bekerja membentuk organ yang diperlukan nantinya untuk menjadi kupu-kupu cantik.


Proses daur hidup Troides helena dari atas ke bawah:
Ulat Troides helena, Kepompong Troides helena, Kupu-kupu Troides helena
Kupu-kupu yang ditangkarkan tidak hanya dari spesies yang dilindungi saja, namun spesies apapun yang sekiranya dapat ditolong dan kami mampu menyediakan tanaman inang serta pakannya. Kegiatan kecil tersebut mampu membuahkan hasil yaitu makin banyaknya spesies kupu di wilayah kampus khususnya spesies Appendix II yaitu Troides helena.
Oleh : Afrinda Mukaromah

LESTARI ALAM KAMI, DIMULAI DARI PENANGKARAN KAMI LESTARI ALAM KAMI, DIMULAI DARI PENANGKARAN KAMI Reviewed by Green Community on 00.03.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.