Tim Green Community dan MRC Indonesia
Gunung
Muria berada di wilayah Jawa Tengah bagian Timur dan berada di sisi Utara pulau
Jawa yang mencakup tiga Kabupaten. Sisi Selatan wilayah Muria termasuk dalam
Kabupaten Kudus, sisi Barat Laut Kabupaten Jepara, dan sisi Timur Kabupaten
Pati. Gunung Muria memiliki ketinggian
1602 mdpl dengan berbagai macam flora fauna di dalamnya. Kawasan Gunung Muria
dengan kontur berbukit dan tujuh puncak yang dimilikinya menjadi habitat yang cukup
luas bagi fauna besar seperti Macan tutul Jawa (Panthera pardus), Lutung Budeng (Trachypithecus auratus) Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), Elang hitam (Ictinaetus malaiensis), Julang Emas (Rhyticeros undulatus) dan jenis herpetofauna Ular cicak (Lycodon subcintus), Ular bandotan kayu (Craspedocephalus puniceus) dan Cecak
batu muria (Cnemaspis muria).
Cnemaspis muria (Cecak Batu Muria) merupakan jenis Cecak
Batu yang baru deskripsikan pada tahun 2019. Sesuai penamaanya Cecak Batu Muria
ditemukan di wilayah Gunung Muria Jawa Tengah. Jenis marga Cnemaspis merupakan marga
yang pertama kali ditemukan di pulau Jawa. Menurut Awal (2019) Jenis Cecak Batu
Muria ditemukan di ketinggian 600-700 mdpl dengan vegetasi di bawah naungan kebun
kopi. Cecak Batu Muria ditemukan di bebatuan besar aliran sungai. Informasi
terkait Cecak Batu Muria masih sangat minim, Jika mengakses halaman web IUCNRed List Threatened Species, Cnemaspis
muria termasuk kategori Data Deficient (DD), artinya masih sangat minim
informasi terkait spesies tersebut.
Belum ada data terkait jumlah populasi dan sebaran Cecak Batu Muria menjadi tujuan utama dilakukannya penelitian Cecak Batu Muria. Dengan dibantu teman – teman dari MRC Indonesia (Muria Research Center) Green Community melakukan study terkait Cicak Batu Muria di tiga kabupaten yang masuk dalam kawasan Gunung Muria. Mulai dari Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara Tim Green Community menyusuri sungai mencari keberadaan Cicak Batu Muria.
Cnemaspis muria by Green Community
Study populasi cecak muria
dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2022 di Kabupaten Kudus Jawa
Tengah. Untuk memperkirakan besarnya populasi
dari cecak batu muria digunakan metode CMRR (Capture, Mark, Release, and
Recapture). Banyaknya cecak yang tertangkap kembali menandakan semakin
mendekati jumlah populasi cicak batu muria. Dengan bermodalkan senter dan
Headlamp Setiap malam selepas makan dan salat magrib kami berjalan menyusuri
sungai melihat celah bebatuan mencari keberadaan cecak. Setiap cecak yang
tertangkap kami beri tanda untuk menandakan bahwa cicak tersebut telah
terhitung. Kegiatan CMRR dilakukan dengan menyusuri sungai berbatu tempat dari habitat
Cecak Batu Muria. Sepanjang 1 km jalur dari transek yang di tentukan, kami
memperoleh 60 individu Cecak Batu Muria .
Kegiatan Survey Populasi Cecak batu muria
Tidak jarang bukan cecak yang kami temukan, melainkan jenis-jenis hewan malam lainya seperti Ular, Katak dan Kelelawar. Masih kurangnya informasi mengenai cicak batu muria, diharapkan kegiatan ini dapat menambah informasi terkait jumlah populasi di alam.
By : Rhyothemis 03/ Tim GC Cnemaspis
Editor : Krissantia Serlin
mantab
BalasHapusTiada tanding, keren
BalasHapus