Ditemukannya spesies baru bukan hanya sebagai kebanggaan penemunya.
Mengetahui upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi kelestarian spesies
tersebutlah yang harus dicari. Mulai dari pengamatan habitat, populasi, dan
juga ancaman yang mungkin terjadi, menjadi beberapa langkah utama yang bisa
kami lakukan.
Bersamaan dengan pengambilan data populasi yang kami lakukan di Desa Kajar,
kami juga melakukan pengamatan langsung dan juga melakukan sedikit wawancara
dengan warga lokal yang lebih sering berkegiatan di lokasi tempat spesies
berada.
Habitat Cnemaspis muria merupakan aliran sungai dengan lebar bervariasi
dari 5 hingga tidak lebih dari 1 meter, dengan kontur yang semakin rapat
seiring ketinggian tempat, banyak bebatuan dengan aliran sungai yang tidak terlalu
besar, jika musim kemarau aliran air akan semakin menurun. Daerah sempadannya
merupakan kebun yang diusahakan oleh masyarakat, berupa tanaman kopi sesekali
terdapat pohon hutan.
Wilayahnya masuk dalam pemangkuan wilayah Perhutani dengan status Kawasan hutan produksi terbatas. Hutan Produksi terbatas merupakan hutan merupakan hutan yang hanya dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih. Hutan Produksi Terbatas ini merupakan hutan yang dialokasikan untuk produksi kayu dengan intensitas yang rendah. Hutan produksi terbatas ini pada umumnya berada di wilayah pegunungan dengan lereng yang curam.
Sungai Ceweng mengalir di wilayah Desa Kajar dan Colo, Desa tersebut
termasuk dalam tingkat kerentanan lingkungan tinggi karena wilayah hutan dan
semak belukar yang lebih luas daripada desa lain. Selain itu, kondisi hutan
yang masih sering terjadi penebangan liar membuat kualitas dan kuantitas hutan
menurun. Kondisi tersebut semakin membuat desa ini memiliki lingkungan lebih
rentan terkena longsor. Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan yang memiliki
tingkat kemiringan lereng yang curam dan hutan yang sudah terkonversi menjadi
perkebunan masyarakat.
Selain bahaya longsor, berdasarkan hasil pengamatan langsung, masyarakat mengambil pasir dan batu di sungai Ceweng untuk keperluan membangun rumah, mereka mengambil batu dan pasir untuk keperluan sendiri, tidak untuk diperjualbelikan, sehingga tingkat ekstraksinya masih tidak destruktif.
Sempadan sungai Ceweng di dominasi oleh tanaman kopi, tanaman kopi tersebut
dikelola secara ekstensif, petani menggunakan pestisida dan herbisida untuk
mengontrol hama dan gulma, tentunya ini akan mempengaruhi keberadaan serangga
yang merupakan pakan alami dari Cnemaspis
Muria.
Semoga tetap lestari cicak batu Muria
BalasHapus