SPESIES BARU JUGA MEMILIKI ANCAMAN?

 



   



Ditemukannya spesies baru bukan hanya sebagai kebanggaan penemunya. Mengetahui upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi kelestarian spesies tersebutlah yang harus dicari. Mulai dari pengamatan habitat, populasi, dan juga ancaman yang mungkin terjadi, menjadi beberapa langkah utama yang bisa kami lakukan.

Bersamaan dengan pengambilan data populasi yang kami lakukan di Desa Kajar, kami juga melakukan pengamatan langsung dan juga melakukan sedikit wawancara dengan warga lokal yang lebih sering berkegiatan di lokasi tempat spesies berada.

Habitat Cnemaspis muria merupakan aliran sungai dengan lebar bervariasi dari 5 hingga  tidak lebih dari  1 meter, dengan kontur yang semakin rapat seiring ketinggian tempat, banyak bebatuan dengan aliran sungai yang tidak terlalu besar, jika musim kemarau aliran air akan semakin menurun. Daerah sempadannya merupakan kebun yang diusahakan oleh masyarakat, berupa tanaman kopi sesekali terdapat pohon hutan.


  Tanaman kopi di daerah sempadan Sungai Ceweng, Desa Kajar. Foto : GC/Tim MBZ Cnemaspis

Wilayahnya masuk dalam pemangkuan wilayah Perhutani dengan status Kawasan hutan produksi terbatas. Hutan Produksi terbatas merupakan hutan merupakan hutan yang hanya dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih. Hutan Produksi Terbatas ini merupakan hutan yang dialokasikan untuk produksi kayu dengan intensitas yang rendah. Hutan produksi terbatas ini pada umumnya berada di wilayah pegunungan dengan lereng yang curam.

Gambaran hutan produksi terbatas di wilayah Sungai Ceweng, Desa Kajar. Foto : GC/Tim MBZ Cnemaspis

Sungai Ceweng mengalir di wilayah Desa Kajar dan Colo, Desa tersebut termasuk dalam tingkat kerentanan lingkungan tinggi karena wilayah hutan dan semak belukar yang lebih luas daripada desa lain. Selain itu, kondisi hutan yang masih sering terjadi penebangan liar membuat kualitas dan kuantitas hutan menurun. Kondisi tersebut semakin membuat desa ini memiliki lingkungan lebih rentan terkena longsor. Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan yang memiliki tingkat kemiringan lereng yang curam dan hutan yang sudah terkonversi menjadi perkebunan masyarakat.

Selain bahaya longsor, berdasarkan hasil pengamatan langsung, masyarakat mengambil pasir dan batu di sungai Ceweng untuk keperluan membangun rumah, mereka mengambil batu dan pasir untuk keperluan sendiri, tidak untuk diperjualbelikan, sehingga tingkat ekstraksinya masih tidak destruktif.

 

Tumpukan pasir yang diambil masyarakat dari Sungai Ceweng, Desa Kajar. Foto : GC/Tim MBZ Cnemaspis

Sempadan sungai Ceweng di dominasi oleh tanaman kopi, tanaman kopi tersebut dikelola secara ekstensif, petani menggunakan pestisida dan herbisida untuk mengontrol hama dan gulma, tentunya ini akan mempengaruhi keberadaan serangga yang merupakan pakan alami dari Cnemaspis Muria.



SPESIES BARU JUGA MEMILIKI ANCAMAN? SPESIES BARU JUGA MEMILIKI ANCAMAN? Reviewed by Green Community on 22.17.00 Rating: 5

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.